Pengalaman Menggunakan Linux

Indra Wahyu
4 min readOct 8, 2022

Yup disini aku mau share pengalamanku menggunakan sistem operasi linux, aku tau linux itu semenjak SMP dan sangat tertarik karna emang belum perna liat secara langsung, setelah aku duduk di bangku SMK dan karna aku disana jurusan Jaringan Komouter jadi sering ngulik-ngulik komputer dan belajar cara install ulang komputer, dan akhirnya aku nyobain pakai linux dimulai dari distro Ubuntu, dan semenjak itu aku berkelana mencoba menggunakan berbagai macam distro linux.

Pada tulisan kali ini aku mau share pengalamanku menggunakan berbagai macam distro linux yang pernah aku pakai mulai dari SMK sampai sekarang,, dan rencananya aku akan update terus biar jadi story hidupku mwehehe.

Buat yang belum tau, distro adalah sebutan dari varian OS linux, jadi linux itu adalah sebuah kernel yang open source dan setiap sistem operasi yang menggunakan kernel linux disebut distro linux, karena linux ini open source maka distro linux ada sangat banyak untuk listnya bisa liat disini https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1b/Linux_Distribution_Timeline.svg

Distro pertama yang aku pakai adalah Ubuntu, untuk versinya aku lupa mungkin versi 16.04 LTS, aku ingetnya versi lts terakhir yang menggunakan de unity. Kesan pertama pakai distro ini adalah “wahh ternaya linux itu keren ya..” ehehe, aku sangat menyukai tampilan dari de unity yang ada global menunya seperti macintoch dan tampilannya juga sangat khas ubuntu. kira-kira tampilannya kyk gini.

Ubuntu 16.04 LTS

Selama SMK mungkin tidak banyak distro yang pernah aku pakai, yang paling sering cuma Ubuntu untuk keseharian dan Debian yang aku pakai untuk praktik di sekolah, setelah bosan dengan ubuntu mulai berkelana mencoba distro-distro lain mulai dari Fedora, OpenSUSE, Mint, Knoppix, Zorin, KDE Neon, dll lupa saking banyaknya hehe, tapi dari kebanyakan distro itu aku tidak terlalu suka karena pada pada saat itu aku belum tau banyak dan lebih melihat dari tampilannya saja sedangkan linux untuk tampilannya tergantung DE yang digunakan jika DEnya sama maka tampilanya kurang lebh pasti sama.

Ohh iya, DE itu singakatan dari desktop environment yaitu antarmuka grafis (GUI) yang didesain untuk mempermudah pengguna sebuah sistem operasi dalam mengakses dan menggunakan fitur-fitur yang ada. intinya DE itu tampilan dari setiap distro linux, ada banyak DE dan biaanya setiap distro punya DE defaultnya masing2 dan ada juga yang punya pilihan bisa menggunakan banyak DE yang bisa digunakan bergantian, selain DE ada juga yang namanya Window Manager yang mempengaruhi taampilan dari setiap distro linux. Untuk pembahasan dari DE dan WM mungkin aku lanjutin di artikel yang terpisah, lanjut ke pengalamanku

Dari sekian banyak distro linux yang pernah aku coba ada beberapa disto yang pernah menjadi daily driver, distro yang termasuk daily driver adalah distro yag aku bisa gunakan dalam waktu yang cukup lama mungkin kulang-lebih 6 bulan/1 semester.

Distro pertama tentusaja Ubuntu, untuk kalian yang baru pertama kali mau mencoba menggunakan sistem operasi linux mungkin Ubuntu adalah distro yang paling pertama aku rekomendasikan, tampilan dari Ubuntu yang mudah untuk dipahami dan jika menemukan masalah kalian search di internet sangat mudah untuk menemukan tutorial berbahasakan indonesia dari forum ubuntu.

Selanjutnya mungkin kubuntu, distro ini kurang lebih sama dengan Ubuntu, mungkin bisa dibilang sama persis dengan ubuntu karena perbedaannya hanya pada tampilannya saja atau dari DEnya saja. Sebelumnya aku iseng ingin mencoba mengganti tampilan dari ubuntu dari Gnime (sejak ubuntu 18.04 LTS DE unity ditinggalkan dan beralih ke gnome) karena gnome terkenal dengan boros resource dan waktu itu aku menggunakan laptop kentang jadi performanya berasa kurang bagus, selain itu gnome versi 3 saat itu berasa kurang menarik di mata saya :)

Akhirnya aku mencoba mengubah DE dari gnome menjadi kde dan ternyata setelah DEnya berubah logo saat startup pun ikut berubah menjadi kubuntu wkwkwk. Distro ini lumayan lama aku pakai, bahkan sebelumnya sempat upgrade dari hdd ke ssd aku install lagi kubuntu dengan versi resminya (bukan ubuntu yang ganti DE hehe).

Selanjutnya ada Parrot, distro ini sempat aku install setelah switch ke ssd sebelum menginstall kubuntu, untuk de default dari parrot adalah mate tapi aku kurang suka dan aku install yang varian kde/plasma, tetapi setelah beberapa lama aku pakai terdapat masalah pada updatenya, untuk versi updatenya ada masalah dengan DE varian kde, dari situs reminya menyatakan masalahnya dari distro debian karena parrot ini turunan dar debian sehingga kena dampaknya juga.

Kesan memakai parrot lumayan bagus karena tools untuk pentes sangat lengkap tapi banyaknya tools yang ada ukuran dari os parrot ini masih tergolong tidak besar dan masih ringan untuk dijalankan di laptop kentangku. Setelah adanya masalah pada DE aku mencoba berbagai distro alternatif tapi belum bisa beradaptasi dengan pakage manager selain apt :) dan akhirnya balik lagi ke kubuntu.

Selanjutnya karena upgrade laptop sempat tidak pakai linux beberapa saat karena masih kasian di laptop baru langsung disiksa hehe, setelah kira2 satu semester tidak menggnakan linux, akhirnya aku memberanikan diri untuk install ulang lepi baru dengan linux karena sudah kangen pakai linux heheh, untuk distro aku mencoba menggunakan pop yang waktu itu baru-baru di release, kesan pertama walaupun menggunakan gnome tapi ternyata tidak seburuk pengalaman dulu dan akhirnya aku pakai cukup lama, sampai pada akhirnya ada masalah dengan booting, aku lupa persisya masalahnya gimana tapi seingetku waktu itu aku coba install ulang tidak mau masuk dan tetep aja blank screen, aku searching aa yang mengatakan masalah terjadi di banyak varian laptop msi termasuk laptopku, akhirnya aku migrasi lagi berkelana mencari distro untuk dijadikan daily driver.

Setelah berkelana aku kembali menemukan distro yang memberikan kesan pertama yang bagus yaitu Fedora karena sebelumnya aku merasa sedikit bosan sekian lama menggunakan pakage manager apt dan akhirnya mencoba menggunakan yang lain yakni untuk di fedora menggunakan dnf. Selain itu fedora adalah distro yang disuport oleh redhat dan gnome, untuk versi terbaru dari gnome biasanya paling pertama diadopsi oleh distro fedora sehingga aku lumayan exited dimana waktu itu berdekatan dengan perilisan Gnome 4.0 yang katanya membawa banyak perubahan dari Gnome versi 3

Mungkin sekian dulu ceritaku, saat ini aku masih setia menggunakan Fedora entah samapai kapan, untuk kalian yang baru menggunakan sistem operasi linux semangat berkelana untuk menenukan distro favorit kalian yak mwehehe. gudbye

--

--

Indra Wahyu

Kontennya santai aja, bercerita pengalaman sambil melemaskan jari demi jago ngetik. Untuk konten yang lebih serius ada di sebelah...